Malick Thiaw: Tembok Baru Milan yang Tiba-Tiba Jadi Starter di San Siro

Di antara nama-nama yang datang ke AC Milan, Malick Thiaw termasuk salah satu yang paling underrated. Nggak ada pengumuman mewah, nggak banyak fans yang tahu namanya, bahkan saat dia gabung dari Schalke 04, banyak yang mikir ini sekadar stok pelapis.

Tapi kenyataannya? Thiaw berkembang cepat banget. Dan sekarang, dia bukan cuma pelapis. Dia adalah bagian penting dari fondasi Milan masa depan.


Awal Karier: Dibentuk dari Bundesliga, Sekolahnya Bek Tangguh

Malick Thiaw lahir 8 Agustus 2001 di Düsseldorf, Jerman, dari orang tua keturunan Senegal dan Finlandia. Dia besar di sistem sepak bola Jerman yang sangat teknis dan disiplin.

Dia sempat gabung akademi Bayer Leverkusen, lalu akhirnya besar dan debut profesional di Schalke 04.

Di Schalke, meskipun timnya lagi jeblok dan degradasi, Thiaw tampil jadi salah satu sedikit hal positif dari skuad mereka. Dia:

  • Punya postur 1,94m — dominan di duel udara
  • Cerdas dalam membaca serangan lawan
  • Jarang panik walau ditekan
  • Mulai dapat panggilan Timnas Jerman U21

Permainannya di Bundesliga yang keras bikin Milan mulai lirik. Akhirnya, musim panas 2022, dia resmi jadi bagian dari revolusi lini belakang Milan.


Transfer ke AC Milan: Awalnya Pelapis, Lalu Jadi Starter Diam-Diam

Waktu Milan beli Thiaw sekitar €8 juta, fans nggak langsung heboh. Di musim pertamanya, dia jarang main sampai Januari. Tapi begitu masuk 2023, Pioli mulai kasih dia kesempatan — dan sejak itu, dia nggak pernah ngecewain.

  • Debut penuh lawan Tottenham di Liga Champions: clean sheet
  • Bikin trio solid bareng Tomori & Kalulu
  • Mulai rutin starter lawan tim-tim besar

Yang paling kelihatan? Saat Thiaw main, Milan lebih tenang di belakang. Dia seperti puzzle yang selama ini hilang: tinggi, tenang, kuat, dan sadar taktik.


Gaya Main: Bek Tegas, Gak Banyak Gaya, Tapi Susah Dilewatin

Thiaw adalah tipe bek klasik yang udah di-upgrade dengan gaya modern. Ciri khasnya:

  • Duel udara top-tier
  • Interception tajam — tau kapan potong bola
  • Jarang nekat tekel, lebih pilih jaga posisi
  • Bisa main di 3 bek atau 4 bek
  • Gak ragu buang bola kalau situasi bahaya

Dia bukan bek flamboyan yang sering bawa bola ke tengah. Tapi dia tahu kapan harus keluar zona, kapan stay. Dan itu bikin dia cocok banget sama gaya bertahan Serie A.


Statistik Musim 2023/24: Minim Bicara, Maksimal Aksi

Beberapa angka yang nunjukin kualitasnya:

  • 2+ clearance per game
  • Duel udara sukses di atas 70%
  • Akurasi passing mendekati 90%
  • Beberapa blok penting lawan tim besar (contoh: Inter, Roma, Napoli)
  • Jarang bikin kesalahan yang berujung gol

Meskipun jumlah gol minim (karena bukan tipe bek pencetak gol), perannya vital banget — apalagi saat Milan main lebih defensif di pertandingan berat.


Mentalitas: Kalem, Fokus, dan Nggak Ribut di Media

Malick Thiaw bukan pemain yang doyan eksis. Dia lebih banyak kasih jawaban di lapangan daripada depan kamera.

  • Nggak suka ribut soal menit main
  • Fokus latihan
  • Disiplin dan terbuka pada pelatih
  • Dapat pujian dari staf pelatih Milan karena cepat belajar
  • Nyambung sama rekan setim senior kayak Tomori & Kjær

Ini penting karena Milan butuh pemain muda yang nggak cuma jago, tapi juga dewasa.


Timnas Jerman: Peluang Terbuka Lebar

Thiaw udah jadi andalan Timnas Jerman U21, dan sekarang pelan-pelan mulai masuk radar tim senior.

  • Dipanggil ke skuad Jerman sejak 2023
  • Dapat menit di laga persahabatan
  • Cocok buat sistem 3 bek Jerman modern

Kalau performa dia di Milan stabil, apalagi di Liga Champions, pintu jadi starter di timnas bakal kebuka lebar.


Tantangan Malick Thiaw ke Depan

Walau prospeknya cerah, dia tetap punya PR:

  1. Konsistensi di 40+ laga semusim
  2. Menyesuaikan dengan pelatih baru (setelah era Pioli)
  3. Perlu upgrade distribusi bola dan visi ke depan
  4. Jadi pemimpin lini belakang, bukan cuma pelengkap

Kalau dia bisa jaga progresnya, Thiaw bisa jadi bek top Eropa dalam 2–3 tahun ke depan.


Kenapa Gen Z Harus Lirik Malick Thiaw?

Karena dia nunjukin:

  • Lo bisa underrated, tapi tetap berdampak besar
  • Lo gak perlu viral buat relevan
  • Konsistensi + etos kerja itu lebih penting dari nama besar
  • Jerman tetap punya stok bek elite generasi baru
  • Dan Milan lagi nyiapin generasi penerus Maldini–Nesta–Thiago Silva

Thiaw itu diam-diam berbahaya. Bek yang gak banyak gaya, tapi bikin striker lawan frustrasi setiap 90 menit.


Kesimpulan: Malick Thiaw, Benteng Baru Milan yang Lagi Dibentuk Jadi Monster

Malick Thiaw datang ke Milan tanpa banyak gembar-gembor. Tapi sekarang, dia jadi bagian penting dari masa depan tim.

Bukan cuma karena tinggi atau kuat. Tapi karena dia ngerti perannya, belajar cepat, dan siap kerja keras tanpa drama.

Di era sepak bola yang penuh noise, Thiaw adalah suara pelan yang justru paling konsisten. Dan buat Milan, dia bukan cuma pelapis — dia fondasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *