Geopolitik Memanas: Singapura Tambah 2 Kapal Selam Baru

Geopolitik Memanas di kawasan Asia Tenggara terus meningkat, terutama dengan semakin kuatnya militer negara-negara di sekitar Laut Cina Selatan. Dalam menghadapi tantangan geopolitik yang semakin kompleks, Singapura memutuskan untuk memperkuat pertahanannya dengan mengakuisisi kapal selam canggih ini.

Hal ini menjadikannya sebagai salah satu kapal selam paling senyap di kawasan tersebut. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! Setiap kapal selam kelas Invincible hanya butuh 28 awak untuk pengoperasiannya. Kapal ini berukuran 70 meter dan berbobot 2.200 ton.

Awak kapal mengatakan bahwa otomatisasi di sejumlah perangkat kapal selam ini telah mempermudah pengoperasiannya. Kedua kapal selam ini juga merupakan kapal selam pertama Singapura yang memiliki fasilitas untuk awak perempuan.

Geopolitik Memanas: Singapura Tambah 2 Kapal Selam Baru

Kapal selam baru Singapura lebih senyap

Namun, sekadar memiliki kapal selam yang lebih canggih tidak berarti kapal itu dapat menyamai kemampuan angkatan laut regional lainnya, lanjut Collin Koh. Singapura tambah 2 kapal selam baru sebagai upaya untuk tetap relevan di antara kekuatan-kekuatan besar yang berlomba untuk mendominasi perairan strategis di kawasan. Dalam kondisi geopolitik yang tidak stabil, negara kota ini harus terus waspada dan siap mengantisipasi setiap kemungkinan yang dapat mengancam stabilitas regional. Dengan hanya sedikit bagian mesin yang bergerak, sistem ini sangat senyap. Ini jelas keuntungan tersendiri bagi sistem senjata bawah air.

Geopolitik panas, negara ramai-ramai perbarui alutsista

Bukan hanya Singapura, berbagai negara di dunia juga rama-ramai memperbarui alat utama sistem persenjataan mereka. Sejumlah kapal selam bertenaga nuklir, seperti milik Cina, Rusia, dan Amerika Serikat, lebih senyap, dengan kecepatan maksimum yang jauh lebih tinggi dan jangkauan yang lebih jauh, tetapi harganya juga lebih mahal.

Angkatan Laut Cina juga memodernisasi kapal selamnya, dan hampir menyelesaikan proyek rudal balistik Tipe 096. Kapal selam rudal balistik semacam itu punya keunggulan strategis yang memungkinkan negara pemiliknya menyembunyikan sebagian persenjataan nuklir mereka.

Indonesia juga telah memesan dua kapal selam canggih kelas Scorpene dari perusahaan kapal milik Prancis, Naval Group. Malaysia telah mengoperasikan dua versi lama kelas Scorpene. Konflik di kawasan ini kembali memanas setelah Beijing makin gencar mengklaim hampir seluruh wilayah di Laut Cina Selatan, mengesampingkan klaim sejumlah negara Asia Tenggara atas wilayah ini, dan putusan internasional bahwa klaim Cina tidak punya dasar hukum.

Sistem rudal AS menetap di Filipina?

Sementara Kepala Militer Filipina, Jenderal Romeo Brawner, pada hari Rabu (25/09) mendukung penempatan sistem rudal AS di negaranya secara permanen. Angkatan Darat AS mengatakan pada bulan April bahwa mereka telah menempatkan sistem rudal jarak menengah Typhon di Filipina utara untuk latihan militer gabungan tahunan.

Namun sistem rudal itu tetap ada di sana beberapa bulan setelah latihan perang. Kedua negara terikat oleh pakta pertahanan bersama. “Jika diberi pilihan, saya ingin Typhon berada di Filipina selamanya karena kami membutuhkannya untuk pertahanan,” kata Brawner kepada wartawan di sela-sela pameran pertahanan di Manila.

Kehadiran sistem rudal AS di tanah Filipina telah membuat Beijing meradang. Menteri Pertahanan Cina Dong Jun memperingatkan pada bulan Juni bahwa penempatan Typhon “sangat merusak keamanan dan stabilitas regional.” Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro, yang berbicara kepada wartawan di acara yang sama dengan Brawner, tidak membenarkan atau membantah bahwa sistem Typhon akan tetap berada di Filipina. Teodoro mendesak Beijing untuk berhenti mencampuri urusan Filipina.

Penutup

Keputusan Singapura menambah 2 kapal selam baru bukan hanya langkah strategis untuk meningkatkan pertahanan nasional, tetapi juga sinyal bagi dunia internasional bahwa Singapura berkomitmen untuk menjaga stabilitas regional. Dengan adanya kapal selam canggih ini, Singapura memperkuat posisinya sebagai salah satu negara dengan militer terkuat di Asia Tenggara. Namun, di tengah situasi geopolitik yang memanas, langkah ini perlu diikuti dengan upaya diplomasi yang lebih kuat agar kawasan tetap aman dan stabil.

Meta Deskripsi:

Geopolitik Memanas Singapura tambah 2 kapal selam baru di tengah ketegangan geopolitik. Langkah ini memperkuat angkatan lautnya dan mempertegas posisi strategis di kawasan Asia Tenggara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *